BAB 4
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dibicarakan pada bab III di atas, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan siswa kelas I SMPN 1 Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya
mengembangkan karangan narasi berdasarkan teks wawancara torgolong kurang. Hal ini dilihat melalui nilai rata-rata yang
diperoleh siswa kelas I SMPN 1 Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya secara
umum, yaitu berada pada kategori kurang
(40-54). Dilihat dari segi
persentase, siswa memperoleh nilai pada kategori sangat baik tidak ada sama
sekali, kategori baik 6 orang atau
12,5%, kategori cukup 10 orang atau 20,8%, kategori kurang 7 orang atau 14,5%
dan sisanya 25 orang atau 52,0% berada pada ketegori sangat kurang.
Adapun rincian nilai rata-rata kemampuan siswa kelas I SMPN 1 Kecamatan
Seunagan Kabupaten Nagan Raya mengembangkan karangan narasi berdasarkan teks
wawancara secara khusus adalah
sebagai berikut.
1)
Nilai
rata-rata menyusun kronologis tergolong dalam kategori kurang, yaitu 43;
2)
Nilai
rata-rata menyesuaikan isi narasi dengan teks wawancara tergolong dalam kategori kurang, yaitu 53;
3)
Nilai
rata-rata menggunakan ejaan tergolong dalam kategori kurang,
yaitu 5;
4)
Nilai
rata-rata kemampuan mereka dalam menggunakan diksi tergolong dalam kategori kurang, yaitu 50.
5)
Nilai
rata-rata menggunakan kalimat efektif tergolong dalam kategori kurang, yaitu 40;
6) Nilai rata-rata menyusun paragraf
tergolong dalam kategori sangat kurang,
yaitu 30.
Ketidakmampuan siswa kalas I SMPN 1
Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya mengembangkan karangan narasi
berdasarkan teks wawancara meliputi
aspek substansi dan aspek kebahasaan. Pada aspek substasi, kesalahan yang dominan adalah aspek menyusun
kronologis. Adapun aspek kemampuan menggunakan bahasa, para siswa umumnya belum
mampu menggunakan ejaan secara benar, menggunakan diksi secara tepat, menata
kalimat dengan efektif, dan menyusun paragraf
dengan baik.
4.2 Saran
Kemampuan menulis siswa kelas I
SMPN 1 Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya belum maksimal. Oleh karena itu, siswa perlu mendapatkan
pembelajaran yang intensif dalam pembelajaran menulis. Hal ini dapat dilakukan
dengan meningkatkan pembelajaran menulis. Peningkatan pembelajaran menulis
dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti
1) meningkatkan tingkat penguasaan kosa kata
dengan banyak baca;
2) menguasai keterampilan mikrobahasa, seperti penggunaan tanda baca,
kaidah-kaidah penulisan, diksi, penataan
kalimat dengan struktur yang benar, dan penggunaan paragraf yang baik;
3) menemukan metode pembelajaran menulis yang
sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa; serta
4) menggunakan media pembelajaran menulis
yang efektif.
Selain itu, untuk meningkatkan keterampilan
menulis, guru haruss banyak memberikan latihan menulis kepada siswa. Latihan
itu divariasikan dalam berbagai bentuk. Tekniknya disajikan data verbal,
gambar, tabel, teks, peta, bangan. Dari data-data tersebut, siswa diminta untuk
menulis sebuah karangan. Dengan melakukan kegiatan seperti ini, siswa terlatih
untuk mengembangkan logika, daya imajinasi, dan kemampuan menggunakan bahasa
yang benar. Hal ini dilakukan untuk mengaktifkan daya kreatif siswa dalam
mengasah kecerdasan mereka.
0 komentar: